Kamis, 27 April 2017

Tips Memilih Apartemen

Tips Penting Sebelum Memilih Apartemen

Sebelum membeli apartemen, seperti Southeastcapital Jakarta ada baiknya Anda memperhatikan hal-hal berikut, agar Anda benar-benar puas dengan pilihan Anda nanti.

1. Survei lokasi, berapa menit waktu tempuh dari tempat kerja atau sekolah. Apakah dekat dengan jalan utama dan dilewati angkutan umum di seAndarnya? Apakah mudah mengakses pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya? Di samping itu apakah apartemen Anda dekat dengan restoran atau kafe yang mungkin akan bising dengan suguhan live music yang menganggu penghuni apartemen ? Jika ada hal ini benar-benar harus dipertimbangkan apalagi jika keluarga Anda memiliki anak kecil.
2. Unit berbentuk persegi adalah Apartemen Southeastcapital yang paling mudah untuk pengaturan tata ruangnya, agar penghuni nya dapat lebih leluasa dalam beraktivitas. Perhatikan juga aliran udara dan sinarmatahari juga masuk keseluruh ruangan di apartemen Anda. Apartemen yang lembab berpotensi mendatangkan masalah kesehatan nantinya.
3. Tanyakan lebih lanjut ke developer apakah unit apartemen diperbolehkan untuk renovasi, terutama yang temboknya harus dibobol. Letak tiang utama bangunan juga harus diperhatikan sehingga tidak sembarangan dijebol. Selain itu penting untuk mengetahui saluran pembuangan air buangan AC dan letak kompresor agar mudah membersihkannya.
4. Perhatikan apakah ada kebocoran di unit yang terletak di atas Anda, terutama di kamar mandinya. Jika ada kebocoran apakah harus masuk melalui unit sendiri atau lewat plafon untuk memperbaikinya. Idealnya, kamar mandi menempel pada dinding koridor sehingga petugas dapat mengakses kamar mandi melalui plafon di koridor.
5. Galiin formasise dalam-dalamnya tentang track record developer serta kelengkapan dokumen. Tidak sedikit kasus tentang sengketa tanah tempat apartemen yang sedang dibangun karena pihak developer sedang terlibat masalah. Pastikan bahwa sebagai pemilik apartemen apartemen yang akan Anda huni bebas dari sengketa yang mungkin akan menghambat pembangunan apartemen. Pastikan Anda akan mendapatkan sertifikat ke pemilikan.Anda dapat mengunjungi notaries untuk memeriksa kelengkapan dokumen jika masih ada keraguan.
6. Jika Anda memiliki kendaraan, Tanya kanapakah berapakah biaya yang harus dikeluarkan untuk memarkir kendaraan? Apakah ada maksimum jumlah kendaraan yang boleh diparkir? Bagaimana punjuga tinggal di apartemen tidak seleluasa rumah tapak dalam hal memarkir mobil. 



Hal-Hal Penting dalam Pengajuan KPA

Tak dapat dipungkiri bahwa apartemen adalah tipe hunian yang semakin popular terutama bagi warga kota besar yang membutuhkan hunian yang praktis dan berlokasis trategis, dan lebih terjangkau dari pada membeli rumah tapak. Namun karena lonjakan peminat, harga apartemen kian melambung, apalag iapartemen yang termasuk kategori apartemen mewah dengan kamar lebih dari tiga. Akan tetapi, kurangnya ketersediaan dana dapat diatasi dengan mengambil Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Sudah banyak bank-bank besar yang menawarkan program ini, dengan tingkat suku bunga dan jangka waktu yang kompetitif. Bagi Anda yang tertarik untuk mengajukan KPA, berikut ulasan yang dapat membantu, khususnya bagi  yang  pertama kali akan mengajukan:
1. Penuh isyarat dan kelengkapan dokumen untuk pengajuan awal
Bagi Anda yang sudah berusia minimal 21 tahun atau  telah menikah, dan telah bekerja atau menjalankan usaha sekurang-kurangnya selama setahun, Anda akan diminta untuk mengisi formulir dan melengkapi dokumen sebagai berikut:
-Foto kopiK artu Tanda -Penduduk (KTP).
-Foto kopi Kartu Keluarga (KK).
-Foto kopi Surat Nikah/cerai
-Pas Foto berwarna (ukuran dan jumlah berbeda tiap bank)
-Foto kopi surat keterangan pengangkatan pegawai tetap bagi karyawan/penerima upah
-Foto kopi Akta pendirian perusahan bagi wiraswasta
-Foto kopi SHM/SHGB dan IMB
-Foto kopi buku rekening tabungan selama 3 bulan terakhir.
-Foto kopi slip gaji
-Foto kopi  NPWP
2. Siapkan uang muka  KPA dan hitung besarnya cicilan berdasarkan Suku Bunga KPA
Down Payment (DP) yang disyaratkan berbeda-beda setiap bank. BI mensyaratkan minimal Dp 30% Selain itu hitung cicilan beserta bunga berdasarkan suku bunga KPA yang ditetapkan. Besarnya pinjaman yang diajukan menentukan suku bunga KPA, diatas jumlah tertentu suku bunga akan lebih tinggi. Suku bunga juga bias bernilai tetapl alu mengambang mengikuti suku bunga BI setelah tahun pertama, atau konstan selama jangka waktu tertentu.
3. Siapkan biaya-biaya lainnya
Pengajuan KPA ini juga memerlukan adanya biaya-biaya lain diantaranya:
-Biaya survei/appraisal oleh pihak bank: biasanya setiap bank memiliki standar harga berdasarkan harga unit apartemen. Biaya ini harus dibayarkan di awal pengajuan
-Biaya provisi bank: berkisar 0,5%-3,5% dari total KPA
-Biaya administrasi: Rp. 250.000-Rp 500.000
-Biaya asuransi selama kredit: 1.0-2.0% dari total KPA
-Biaya premi asuransi kerugian
-Biaya notaris
-Pajak penjual: 5% dari harga transaksi
-Pajak pembeli BPHTB (Bea Perolehan Hakatas Tanah dan Bangunan) = 5% dari harga transaksi dikurangi harga  NJOPTKP (Nilai Jual Objek Pajak TIdak Kena Pajak) masing-masing daerah
-Pajak Pertambahan Nilai  (PPN): 10% dari harga pembelian
-Biaya Akta Jual Beli (AJB), Pertelaan dan Bea Balik Nama (BBN) :biasa nya dihitung dalam satu paket dengan besaran sekitar 1% dari harga jual apartemen.
3. Over Kredit KPA
Boleh saja kita beralih ke bank lain yang program KPA nya dirasa lebih menarik. Prosesnya sama dengan pertama kali mengambil KPA, yakni mengisi kembali formulir pengajuan dan melengkapi dokumen. Hanya saja, bank akan menghitung cicilan yang harus kita bayarkan dengan mengkalkulasi sebagian cicilan yang sudah kita setorkan ke bank sebelumnya.
4. Perhatikan legalitas transaksi jual beli dan sertifikat

Selalu lakukan transaksi secara legal, dan pastikan sertifikat lengkap dan tidak bermasalah secara hukum. Jika apartemen dibeli dalam status dijaminkan Bank, lakukan pengalihan kredit di bank bersangkutan dan akte jual beli diterbitkan di hadapan notaris.